Usai FFSI 2023, G-Arsy Aphrodite Ungkapkan Pengalaman Berharga Ini!

Sukses meraih posisi 4 besar pada Free Fire SEA Invitational tentu bukanlah hal yang mudah bagi tim seperti G-Arsy Aphrodite.

Nama mereka mungkin tidak sebesar tim populer lain, seperti EVOS Divine, SES, maupun RRQ, namun pada musim ini G-Arsy berhasil mengubah dirinya menjadi sosok kuda hitam yang berbahaya.

Semenjak datangnya bang Fayad sebagai coach pada FFML S7 ini, konsisten dari G-Arsy sangatlah baik dan tentu hal tersebut bukan menjadi hal yang cuma-cuma. Berkat kerjasama tim dan arahan yang baik dari seorang bang Fayad, mereka sukses bertahan di peringkat 4 FFML Season 7.

Tidak kecewa, namun bangga! Itu lah sebuah rasa yang bisa mereka ungkapkan setelah bertarung sepanjang satu minggu pada babak Group Stage dan tiga hari di Grand Finals FFSI S7 tersebut.

Bagi bang Fayad, pencapaian ini tentu menjadi pembuktian bagi tim G-Arsy yang notabennya bukan lah sebuah tim yang populer di Indonesia.

Dilansir dari wawancaranya bersama Esports.id, bang Fayad menyampaikan “FFSI jadi pembuktian tersendiri buat kami, tim paling baru terbentuk secara kesatuan tim, dengan dua kali perombakan dan tanpa pengalaman yang mumpuni kami sempat bermain berantakan. Cuma bisa berjuang balik ke track juara itu yang menjadi hal sangat bermakna di event kemaren, spesialis waktu singkat keknya memang dah jadi takdir saya sebagai pelatih. Hasil buruk di kualifikasi bukan kejutan buat kami, tapi bisa lolos itu hal spesial dari anak anak,”

Fayad pun juga mengungkapkan bahwa ada treatment khusus yang ia lakukan supaya anak-anak G-Arsy tidak gentar saat bermain di panggung FFSI tersebut. Tujuannya semata agar mereka tidak merasa pressure ketika bermain.

“Treatment khusus ada beberapa , karaoke di mobil bareng pas pulang fase final, makan bakso kemudian adalah kontinuitas mood care yang coba kita lakukan bersama. Dan match pertama saya ga muncul di hadapan mereka biar ga kerasa pressure turnamennya,” lanjutnya.

Bagi seorang bang Fayad, FFSI ini bukanlah sekedar ajang coba-coba. Ia selalu menjadi yang terbaik yang berarti ia juga mengemban misi untuk terus membawa anak-anak didiknya melesat lebih jauh lagi terutama pasca FFSI ini berlangsung.

Jelas menjadi top four bukan jadi kepuasan bagi bang Fayad. Ia bahkan berpikir akan mengincar tahta juara pertandingan lainnya dan berkiprah di luar negeri.

“Lanjut aja dulu coba mencapai titik terbaik yang belum saya raih sebagai pelatih club, juara liga misalnya , piala presiden, mewakili FFWS (dulu kan FFWC yang kejuaraan dunia pertama) tutup karir nasional keknya di SEA Games Thailand, umur panjang, habis itu baru (melatih) ke luar negeri mungkin,” tutup Bang Fayad dalam wawancaranya bersama Esports.id.

Terlepas dari semua pencapaiannya pada FFSI S7 tersebut, tentunya kita berharap semoga G-Arsy dapat lebih berkembang lagi dan tampil memukau pada musim selanjutnya.

Simak terus info terupdate seputar Free Fire Esports hanya di UPOINT.ID(https://upoint.id/)

Oh iya, Jangan lupa Top Up Diamond Free Fire hanya di UPOINT.ID. Jangan lupa Follow Instagram UPOINT.ID dan Subscribe YouTube Channel UPoint Esports yaa…