Inilah Alasan Free Fire Tidak Dipertandingkan Dalam IeSF World Championship 2022

Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah ajang kejuaraan esports antar negara terbesar di dunia yakni IeSF World Championship. IeSF World Championship 2022 direncanakan akan digelar di Bali pada bulan Desember 2022 mendatang.

Gelaran yang menjadi edisi yang ke-14 dari IeSF World Championship tersebut nantinya akan mempertandingkan 6 game online yang populer di dunia. Keenam game online tersebut adalah Counter Strike: Global Offensive, DOTA 2, eFootball, Tekken 7, PUBG Mobile, dan Mobile Legends: Bang Bang.



Keenam game yang dipertandingkan tersebut juga cukup merata mulai dari game PC, konsol, hingga game Mobile. Sayangnya, dari 6 game yang dipertandingkan tersebut tidak ada nama game Free Fire. Padahal game bergenre battle royale ini cukup populer di Indonesia maupun dunia. Selain itu, peminat untuk menyaksikan turnamen Free Fire juga terbilang masif.

Namun ternyata tak hanya hal tersebut yang menjadi tolak ukur agar bisa menjadi salah satu cabang game dalam IeSF World Championship. Seperti yang diungkap oleh Perwakilan IeSF, Boban Totovski saat dilansir dari One Esports.

“Kita (IeSF) mau mencoba untuk maintain kompetisi game-game tersebut dari tahun ke tahun. Jadi beberapa game tersebut juga dipilih oleh komite lokal, kita mau mencapai ke komunitas lokal di level yang tertinggi”.

“Kita juga sudah melakukan survey game apa saja yang populer di negara mereka. Akhirnya kita mulai berdiskusi, negosiasi dengan publisher game, dan inilah nama-nama game yang muncul,” Ungkap Boban.

“Batasan umur atlet tergantung dari regulasi masing-masing game itu sendiri. Kami mengikuti aturan yang berlaku dari publisher, beberapa pemain akan melakukan perjalanan panjang (dari negara masing-masing) maka kami menetapkan batasan umur 16-18 tahun ke atas,” pungkasnya.

Melalui penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa game Free Fire tidak masuk menjadi game yang dipertandingkan dalam IeSF World Championship 2022 karena 2 kriteria yakni survey kepopuleran dan regulasi umur.

Sepertinya game Free Fire kurang populer menyeluruh di berbagai negara yang nantinya akan mengikuti gelaran ini. Hal ini karena direncanankan akan ada 120 negara dan 700 lebih atlet yang datang mengikuti turnamen ini. Selain itu, game Free Fire sepertinya mempunyai masalah di regulasi umur karena kemungkinan atlet yang mengikuti pertandingan masih di bawah umur yang ditetapkan.

Oh iya, Jangan lupa cek promo terbaru di Upoint hanya di UPoint.id. Jangan lupa Follow Instagram UPoint.id dan Subscribe YouTube Channel UPoint Esports yaa...