Tim-tim Besar yang Gagal Lolos ke The International 10

 Artikel

 Hot

Tim-tim Besar yang Gagal Lolos ke The International 10

30 Juli 2021 | by Contributor Upoint

Kegagalan untuk mendapatkan spot di ajang esports terbesar Dota 2 setelah melalui rangkaian panjang turnamen pastinya timbulkan rasa penyesalan bahkan mungkin hancurkan karir sejumlah tim.
Terutama nama-nama tim berikut yang secara di atas kertas bisa saja melangkah mulus ke babak utama The International, di edisi kesepuluhnya yang sekalian gelontorkan total hadiah puluhan juta dolar AS ini.

TEAM NIGMA

Tentunya menjadi salah kejutan besar ketika tim di bawah komando KuroKy akhirnya hanya menjadi penonton ajang TI pada tahun ini. Dia merupakan satu dari dua pemain veteran yang bisa memecahkan rekor untuk hadir di setiap TI, namun kini hanya Puppey dan Team Secret yang dapat memikul tanggung jawab tersebut.
Tim pecahan dari Team Liquid yang mayoritas anggota timnya yakni pemegang titel juara di The International 2017 dan finalis TI9, akhirnya membentuk tim baru bernama Team Nigma. Kekecewaan para anggota tim, beserta fans tentunya, adalah begitu nyarisnya tim ini menembus peringkat 12 tim teratas DPC setelah hanya bercokol di urutan ke-13.
Peluang terakhir muncul dari penyisihan Eropa, namun nasib naas kembali menimpa Team Nigma di babak semifinal ketika terjungkal oleh tim mapan lainnya, OG. Alhasil, sirna sudah harapan melihat KurokY Cs. beradu strategi di The International 10...

TNC PREDATOR

Kabar terburuk kedua dari penentuan tim yang berhak maju ke TI10 adalah eliminasi prematur bagi salah satu tim kebanggaan wakil Asia Tenggara, TNC Predator. Lebih menyakitkan lagi mengingat tim ini adalah penguasa klasemen ketika DPC musim sebelumnya yang harus tertunda dikarenakan adanya pandemi.
Yang mana, kegemilangan TNC Predator mengangkangi tim-tim super lainnya di MDL Chengdu Major dan posisi puncaknya di DPC musim 2020-2021 seakan tidak klimaks dengan penghentian turnamen. Kini pun mereka tidak mampu mengulang prestasi untuk menembus ajang berhadiah terbesar dalam sejarah esports.

NATUS VINCERE

Meskipun Na'Vi sudah lama tidak mencetak prestasi membanggakan selama ini, organisasi bercirikan warna kuning-hitam ini masih tetap aset berharga di Dota 2 karena histori kepahlawanan awal mereka.
Sebagai kampiun di TI1 dan TI3, plus raihan juara kedua di TI2 menjadikan Na'Vi sebuah tim legendaris dari esports Dota 2. Dan masih banyak fans berharap tim ini mampu tampil menawan hingga akhir setiap turnamen besar, yang sayangnya tidak akan terjadi di The International 10.
Hanya mampu menyentuh peringkat ke-24 di klasemen DPC berkat performanya di musim reguler CIS, Natus Vincere tersingkir pada babak keempat braket bawah di kualifikasi terakhir regional.

TUNDRA ESPORTS

Meski dalam hati akan ada banyak fans berharap bisa melihat OG kembali menuju TI10 dan mencetak rekor peraih three-peat yang benar-benar belum pernah terjadi di The International. Namun, mimpi sempat nyaris pudar oleh kegemilangan tim Tundra Esports.
Tundra Esports menunjukkan permainan eksplosif di kualifikasi terakhir Eropa Barat, bahkan sempat memaksa tim peraih juara TI dua kali berturut-turut seperti OG turun ke lower bracket dan memaksa pertarungan hidup-mati di grand final.
OG selamat, namun tidak sedikit yang menyayangkan bila Tundra Esports harus tersisih. Semoga tim ini tidak bubar dan mereka bisa bangkit lagi musim depan sebagai tim pengancam serius tim-tim mapan lainnya.

TEAM LIQUID

Nama besar lainnya yang gagal penuhi ekspektasi fans adalah Team Liquid. Tidak bermaterikan skuad lamanya, tim yang terisi oleh para pemain eks tim Alliance ini menanggung beban sebagai tim unggulan. Termasuk di kualifikasi terakhir Eropa Barat setelah tampil melempem di musim reguler.
Kualitas individu dari masing-masing pemain sendiri seharusnya sudah bisa menjamin bahwa Team Liquid tampil lebih baik di liga regional, atau bahkan turnamen sekelas Major. Lebih sakit lagi manakala tim Alliance dengan formasi baru malah tembus TI10, dan raihan 400 poin mereka sangat jauh dibanding pimpinan klasemen Evil Geniuses dengan 1700 poin.

ROYAL NEVER GIVE UP

Satu lagi kekecewaan besar dari tim ternama asal Asia lainnya, yakni Royal Never Give-Up (RNG). Mereka terdepak di kualifikasi terakhir region Cina, dari sang pemuncak Elephant serta kalah dari Team MagMa.
Hasil yang membuat RedPanda Cs. harus rela menonton TI10 dari rumah mereka masing-masing, sambil menyemangati empat perwakilan Cina lainnya di Bucharest; Invictus Gaming, Vici Gaming, Team Aster, dan tentunya PSG.LGD, sang runner-up DPC yang digadang sebagai salah satu tim favorit juara di TI10.
Bagaimana Sobat Upoint, manakah tim-tim di atas yang sebelumnya jadi favorit kamu? Semoga tanpa kehadiran tim-tim naas ini, TI10 tetap memberi kepuasan maksimal dalam menonton turnamen esports berhadiah terbesar sejagat ini ya!

Trending Topics

Cashback Mantul! Beli Diamonds MLBB, Dapat Bonus Diamonds dan Kuota 2GB Tri di UPOINT.ID!

>

01 April 2024

PROMO Spesial Ramadhan! Beli Diamonds Free Fire Dapat Bonus 50 Diamonds Plus Kuota 2GB Tri di UPOINT.ID!

>

01 April 2024

BONUS Seru Banget! Dapetin Bonus 3 Diamonds & 2GB Kuota IM3 Saat Beli Diamonds Mobile Legends di UPOINT.ID!

>

01 April 2024

Promo Spesial Ramadhan! Dapetin Cashback Langsung dengan ShopeePay di UPOINT.ID!

>

01 April 2024

PROMO LEBARAN! Bonus Diamonds dan Kuota buat Kamu yang Top Up Free Fire pakai Smartfren di UPOINT.ID!

>

12 April 2024